KECEWA, kata yang menurutku cukup mampu menghentakkan setiap orang seperkian detik menjadi "mayat kaku" jika mendengarnya, aku tak mampu membayangkan jika ada orang yang mengatakan itu padaku, untungnya, aku mencoba untuk TIDAK membuat orang lain menjadi KECEWA, ya, aku tak mampu membayangkannya.
Tapi, kenapa, dia, dia yang DULU aku beri tempat spesial di dalam ruang yang tak kasat mata,
yang dinamakannya hati.
Kenapa dia, yang selalu membuatku tak pernah untuk berhenti karena lelah akan hal hal yang membuatku putus asa,
Dan kenapa dia, yang namanya tak jarang selalu menghiasi percakapanku dengan Tuhan, meberikanku begitu BESAR rasa KECEWA,
Apa dia lupa akan ucapannya padaku ?,
Apa dia memang sengaja untuk melupakannya ?,
Apa memang segala sesuatu tak akan bisa untuk di paksakan ?,
Padahal 1 kata pun tak pernah ada lontaran paksaan dari ucapanku.
Iya, aku begitu kecewa, aku tak suka dengan sikapmu saat ini,
berubah ? atau memaksa untuk terlihat berubah ?,
bagiku sama saja,
kamu, tak semenarik seperti saat aku MENGENAL BETUL akan dirimu.
Apa aku marah ?
pertanyaan yang paling aku benci
Aku tak mau marah, apa gunanya ?
Marah hanya akan merendahkan kualitas diri.
Benar bukan ?
Aku hanya KECEWA, yang terus aku balut TETAP dengan senyum,
Senyum yang masih sama, saat kita sering bersama, (yang kamu harap seperti itu kan ?)
TAPI maaf, hanya saja, tak memiliki arti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar